Regresi berganda seringkali
digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang melibatkan
hubungan dua atau lebih variable bebas. Pada awalnya regresi berganda
dikembangkan oleh ahli ekometri untuk membantu meramalkan akibat dari
aktivitas-aktivitas ekonomi pada berbagai segmen ekonomi. Misalnya laporan
tentang peramalan masa depan perekonomian di jurnal-jurnal ekonomi (Business Week, Wallstreet Journal,
dll), yang didasarkan pada model-model ekonometrik dengan analisis berganda
sebagai alatnya.
Model
persamaannya : Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y
adalah variable terikat (dependent
variable); X1, X2,……adalah variable-variabel penjelas (eksplanatory variables); e adalah
variable pengganggu yang yang bersifat random (stochastic disturbance variable)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Seorang manajer ingin
mengkaji seberapa besar pengaruh suku bunga kredit (X1), tingkat inflasi (X2)
terhadap permintaan kredit (Y), Untuk keperluan itu manajer tersebut
mengumpulkan data Y, X1, X2. Selama 10 tahun yang lalu, jadi datanya adalah
time series
PEMBAHASAN ANALISIS KORELASI
Ø
Hubungan suku bunga terhadap permintaan kredit adalah -0,627 yang berarti korelasi keeratannya sangat lemah sekali atau tidak
ada.
Ø
Jumlah
pengamatan sebanyak 10 baik untuk suku bunga maupun permintaan
kredit.
Korelasi suku bunga dengan
permintaan kredit
Ø
Sig.(2-tailed), biasanya digunakan untuk menguji
hipotesis. Hipotesis dalam penelitian adalah “Ada hubungan yang signifikan
antara suku bunga
dan permintaan kredit
Hipotesis
nol dan hipotesis alternatif yang diusulkan adalah :
Ho : suku bunga tidak berhubungan secara signifikan
terhadap permintaan kredit.
Ha : suku bunga berhubungan secara signifikan
terhadap permintaan kredit.
Untuk
menguji hipotesis ini menggunakan pedoman :
Jika
r-hitung > r-tabel, atau nilai p-value
pada kolom sig.(2-tailed) <
level of significant (α) maka Ha diterima.
Jika
r-hitung < r-tabel, atau nilai p-value
pada kolom sig.(2-tailed) > level
of significant (α) maka Ho diterima.
Berdasar
nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,052
yang lebih kecil dari level of significant (α) 1 %, maka
diterima Ha yang berarti hipotesis yang diajukan adalah teruji bahwa ada
hubungan yang signifikan antara suku bunga dengan
permintaan kredit.
Sig. α r
hitung r tabel
0,000 < 0,01 atau -0,627 < 0,90
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil uji r
bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel maka di terima Ho yang berarti
hipotesis yang di ajukan adalah teruji bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara suku bunga dengan permintaan kredit.
Korelasi tingkat inflasi dengan
permintaan kredit
Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang diusulkan adalah :
Ho : tingkat
inflasi tidak berhubungan secara signifikan
terhadap permintaan kredit.
Ha : tingkat inflasi
berhubungan secara signifikan terhadap permintaan kredit.
Untuk
menguji hipotesis ini menggunakan pedoman :
Jika
r-hitung > r-tabel, atau nilai p-value
pada kolom sig.(2-tailed) <
level of significant (α) maka Ha diterima.
Jika
r-hitung < r-tabel, atau nilai p-value
pada kolom sig.(2-tailed) > level
of significant (α) maka Ho diterima.
Berdasar
nilai Sig.(2-tailed) sebesar -0,222
yang lebih kecil dari level of significant (α) 1 %, maka diterima
Ho yang
berarti hipotesis yang diajukan adalah teruji bahwa ada hubungan yang
signifikan antara tingkat inflasi dengan permintaan kredit.
Sig. α r hitung r tabel
0,000 < 0,01 atau -0,222 < 0,90
Kesimpulan :
Berdasarkan
hasil uji r bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel maka di terima Ho yang
berarti hipotesis yang di ajukan adalah teruji bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat inflasi dengan permintaan kredit.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
OUT
PUT SPSS
Variables
Entered/Removed
|
|||
Model
|
Variables Entered
|
Variables Removed
|
Method
|
1
|
VAR00003, VAR00002a
|
.
|
Enter
|
a.
All
requested variables entered.
|
Model Summary
|
||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the
Estimate
|
1
|
.647a
|
.419
|
.253
|
1.91203
|
a. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00002
|
ANOVAb
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
Df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
18.427
|
2
|
9.214
|
2.520
|
.150a
|
Residual
|
25.591
|
7
|
3.656
|
|||
Total
|
44.018
|
9
|
||||
a. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00002
|
||||||
b. Dependent Variable: VAR00001
|
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
13.257
|
4.124
|
3.215
|
.015
|
|
VAR00002
|
-.523
|
.248
|
-.733
|
-2.111
|
.073
|
|
VAR00003
|
.019
|
.035
|
.189
|
.543
|
.604
|
|
a.
Dependent Variable: VAR00001
|
PEMBAHASAN
1.
Output pertama menunjukkan variabel bebas yang dimasukkan yatiu : suku bunga,dan
tingkat inflasi dan tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed) dan bukannya stepwise
2.
Output kedua (model summary), angka R Square atau koefisien determinasi
adalah 0,419, Angka Adjusted R Square adalah 0,253, artinya 25,3%
variabel terikat permintaan kredit dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri
dari suku bunga, dan tingkat inflasi, dan sisanya 75 % dijelaskan oleh variabel
lain di luar variabel yang digunakan.
3.
Output ketiga (ANOVA), terbaca nilai
F hitung sebesar 2,520 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh
lebih kecil dari 0,05 (dalam kasus ini menggunakan taraf signifikansi atau α =
5%), maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi kuantitas produk yang
terjual. Umumnya output ini digunakan untuk menguji hipotesis. Berdasar contoh ,
hipotesis yang dikemukakan adalah :
Sig a F-hitung F-tabel
0,000 < 0,05 atau 2,520 > 0,76
H0 = Tidak ada hubungan
yang liniar antara suku bunga kredit dan tingkat inflasi terhadap permintaan
kredit
H1 = ada hubungan yang
linier antara suku bunga kredit dan tingkat inflasi terhadap permintaan kredit.
Pedoman yang digunakan adalah :
jika Sig. < α maka H0 ditolak yang artinya ada hubungan yang
linier antara suku bunga kredit dan tingkat inflasi terhadap permintaan kredit.
Cara lainnya dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.
Jika F hitung > F tabel maka disimpulkan menolak H0, yang
berarti ada hubungan yang linier antara suku bunga kredit dan tingkat inflasi
terhadap permintaan kredit.
4.
Output keempat (Coefficients),
digunakan untuk menggambarkan persamaan regresi berikut ini :
Y = 13.257 + -0.523X1+0.019X2 atau
Permintaan kredit = 13,527 + -0,523 (suku bunga) + 0,019 (tingkat
inflasi)
Keterangan :
Ø
Konstanta sebesar 13,257 menyatakan bahwa jika tidak ada suku
bunga dan tingkat inflasi maka permintaan kredit sebesar (13,257) .
Ø
Koefisien regresi X1 sebesar -0,523 menyatakan
bahwa setiap kenaikan (karena tanda negatif) Rp. 1, suku bunga akan menurunkan
kuantitas kredit sebesar Rp. 523. Dan sebaliknya.
Ø
Koefisien regresi X2 sebesar 0,019 menyatakan
bahwa setiap kenaikan (karena tanda
positif) Rp. 1, tingkat inflasi akan meningkatkan kuantitas produk yang terjual
sebesar Rp. 0,019. Dan sebaliknya
Tanda (+) menandakan arah hubungan
yang searah, sedangkan tanda (-) menunjukkan arah hubungan yang berbanding
terbalik antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel
independen (suku bunga).
Persamaan regresi di atas
selanjutnya akan diuji apakah memang valid untuk memprediksi variabel dependen.
Dengan kata lain, akan dilakukan pengujian apakah suku bunga benar-benar bisa mempengaruhi
permintaan kredit.
Menguji signifikansi konstanta pada model linier (a)
Perhatikan hipotesis berikut ini :
H0 = Koefisien regresi α
tidak signifikan
H1 = Koefisien regresi α
signifikan
Dalam tabel Coefficients diperoleh nilai Sig. sebesar 0,015 dibandingkan dengan
taraf signifikansi (α = 5%) 0,05 maka :
Sig. α T-hitung T-tabel
0,015 <
0,05 atau 3,215 < 4,30
Karena nilai Sig.> α maka
disimpulkan untuk menerima H0, yang berarti koefisien regresi α
adalah tidak signifikan (cara yang lainnya dengan membandingkan antara t hitung
dengan t tabel). Jika t hitung > t tabel
maka disimpulkan untuk menolak H0, artinya keofisien regresi α tidak
signifikan (begitu juga sebaliknya).
Menguji signifikansi koefisien regresi variabel tingkat harga
(b1)
Perhatikan hipotesis berikut ini :
H0 = Koefisien regresi
tingkat inflasi tidak signifikan
H1 = Koefisien regresi
tingkat inflasi signifikan
Dalam tabel Coefficients diperoleh nilai Sig. sebesar 0,000 dibandingkan dengan
taraf signifikansi (α = 5%) 0,05 maka :
Sig. α T-hitung T-tabel
0,000 <
0,05 atau -2,111 >
4,30
Karena nilai Sig. > α maka
disimpulkan untuk menerima H0, yang berarti koefisien regresi tingkat
inflasi adalah tidak signifikan (cara yang lainnya dengan membandingkan antara
t hitung dengan t tabel). Jika t hitung > t
tabel maka disimpulkan untuk menolak H0, artinya
keofisien regresi tingkat inflasi signifikan (begitu juga sebaliknya).