Friday, 21 February 2014

ANALISIS REGRESI BERGANDA DENGAN SPSS


           Regresi berganda seringkali digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang melibatkan hubungan dua atau lebih variable bebas. Pada awalnya regresi berganda dikembangkan oleh ahli ekometri untuk membantu meramalkan akibat dari aktivitas-aktivitas ekonomi pada berbagai segmen ekonomi. Misalnya laporan tentang peramalan masa depan perekonomian di jurnal-jurnal ekonomi (Business Week, Wallstreet Journal, dll), yang didasarkan pada model-model ekonometrik dengan analisis berganda sebagai alatnya.


Model persamaannya : Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y adalah variable terikat (dependent variable); X1, X2,……adalah variable-variabel penjelas (eksplanatory variables); e adalah variable pengganggu yang yang bersifat random (stochastic disturbance variable)
tahun
Permintaan kredit
(dalam milyar rupiah)
Suku bunga kredit (%)
Tingkat inflasi (%)
2004
2.110
17.06
9.77
2005
3.510
14.96
9.24
2006
3.750
15.75
8.64
2007
5.980
16.53
6.47
2008
4.410
17.34
10.27
2009
2.720
23.16
77.55
2010
2.100
22.93
2.01
2011
5.230
16.59
9.35
2012
4.205
17.91
12.55
2013
9.523
13.82
10.15






Seorang manajer ingin mengkaji seberapa besar pengaruh suku bunga kredit (X1), tingkat inflasi (X2) terhadap permintaan kredit (Y), Untuk keperluan itu manajer tersebut mengumpulkan data Y, X1, X2. Selama 10 tahun yang lalu, jadi datanya adalah time series
Correlations


VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00001
Pearson Correlation
1
-.627
-.222
Sig. (2-tailed)

.052
.538
N
10
10
10
VAR00002
Pearson Correlation
-.627
1
.559
Sig. (2-tailed)
.052

.093
N
10
10
10
VAR00003
Pearson Correlation
-.222
.559
1
Sig. (2-tailed)
.538
.093

N
10
10
10





PEMBAHASAN ANALISIS KORELASI

Ø  Hubungan suku bunga terhadap permintaan kredit adalah -0,627 yang berarti korelasi keeratannya sangat lemah sekali atau tidak ada.

Ø  Jumlah pengamatan sebanyak 10 baik untuk suku bunga maupun permintaan kredit.

Korelasi suku bunga dengan permintaan kredit
Ø  Sig.(2-tailed), biasanya digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis dalam penelitian adalah “Ada hubungan yang signifikan antara suku bunga dan permintaan kredit

Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang diusulkan adalah :

Ho : suku bunga tidak berhubungan secara signifikan terhadap permintaan kredit.

Ha : suku bunga berhubungan secara signifikan terhadap permintaan kredit.



Untuk menguji hipotesis ini menggunakan pedoman :

Jika r-hitung > r-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.(2-tailed) < level of significant (α) maka Ha diterima.

Jika r-hitung < r-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.(2-tailed) > level of significant (α) maka Ho diterima.

Berdasar nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,052 yang lebih kecil dari level of significant (α) 1 %, maka diterima Ha yang berarti hipotesis yang diajukan adalah teruji bahwa ada hubungan yang signifikan antara suku bunga dengan permintaan kredit.

Sig.          α                                    r hitung             r tabel
0,000  <  0,01           atau              -0,627        <      0,90

Kesimpulan :
       Berdasarkan hasil uji r bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel maka di terima Ho yang berarti hipotesis yang di ajukan adalah teruji bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara suku bunga dengan permintaan kredit.


Korelasi tingkat inflasi dengan permintaan kredit
Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang diusulkan adalah :
Ho : tingkat inflasi tidak berhubungan secara signifikan terhadap  permintaan kredit.

Ha : tingkat inflasi berhubungan secara signifikan terhadap permintaan kredit.



Untuk menguji hipotesis ini menggunakan pedoman :

Jika r-hitung > r-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.(2-tailed) < level of significant (α) maka Ha diterima.

Jika r-hitung < r-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.(2-tailed) > level of significant (α) maka Ho diterima.

Berdasar nilai Sig.(2-tailed) sebesar -0,222 yang lebih kecil dari level of significant (α) 1 %, maka diterima Ho yang berarti hipotesis yang diajukan adalah teruji bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat inflasi dengan permintaan kredit.

Sig.          α                            r hitung             r tabel
0,000  <  0,01               atau              -0,222             <      0,90

Kesimpulan :
       Berdasarkan hasil uji r bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel maka di terima Ho yang berarti hipotesis yang di ajukan adalah teruji bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat inflasi dengan permintaan kredit.













OUT PUT SPSS

Variables Entered/Removed
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
VAR00003, VAR00002a
.
Enter
a.     All requested variables entered.

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.647a
.419
.253
1.91203
a. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00002






ANOVAb
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
18.427
2
9.214
2.520
.150a
Residual
25.591
7
3.656


Total
44.018
9



a. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00002
b. Dependent Variable: VAR00001








Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
13.257
4.124

3.215
.015
VAR00002
-.523
.248
-.733
-2.111
.073
VAR00003
.019
.035
.189
.543
.604
a. Dependent Variable: VAR00001













PEMBAHASAN

1.      Output pertama menunjukkan variabel bebas yang dimasukkan yatiu : suku bunga,dan tingkat inflasi dan tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed) dan bukannya stepwise

2.      Output kedua (model summary), angka R Square atau koefisien determinasi adalah 0,419, Angka Adjusted R Square adalah 0,253, artinya 25,3% variabel terikat permintaan kredit dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari suku bunga, dan tingkat inflasi, dan sisanya 75 % dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan.

3.      Output ketiga (ANOVA), terbaca nilai F hitung sebesar 2,520 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 (dalam kasus ini menggunakan taraf signifikansi atau α = 5%), maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi kuantitas produk yang terjual. Umumnya output ini digunakan untuk menguji hipotesis. Berdasar contoh , hipotesis yang dikemukakan adalah :

Sig             a                                        F-hitung          F-tabel
0,000   <  0,05             atau                 2,520     >          0,76

H0 = Tidak ada hubungan yang liniar antara suku bunga kredit dan tingkat inflasi terhadap permintaan kredit

H1 = ada hubungan yang linier antara suku bunga kredit dan tingkat inflasi terhadap permintaan kredit.

Pedoman yang digunakan adalah : jika Sig. < α maka H0 ditolak yang artinya ada hubungan yang linier antara suku bunga kredit dan tingkat inflasi terhadap permintaan kredit. Cara lainnya dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel  maka disimpulkan menolak H0, yang berarti ada hubungan yang linier antara suku bunga kredit dan tingkat inflasi terhadap permintaan kredit.

4.      Output keempat (Coefficients), digunakan untuk menggambarkan persamaan regresi berikut ini :

Y = 13.257 + -0.523X1+0.019X2                 atau
Permintaan kredit = 13,527 + -0,523 (suku bunga) + 0,019 (tingkat inflasi)
Keterangan :

Ø  Konstanta sebesar 13,257 menyatakan bahwa jika tidak ada suku bunga dan tingkat inflasi maka permintaan kredit sebesar (13,257) .

Ø  Koefisien regresi X1 sebesar -0,523 menyatakan bahwa setiap kenaikan (karena tanda negatif) Rp. 1, suku bunga akan menurunkan kuantitas kredit sebesar Rp. 523. Dan sebaliknya.

Ø  Koefisien regresi X2 sebesar 0,019 menyatakan bahwa  setiap kenaikan (karena tanda positif) Rp. 1, tingkat inflasi akan meningkatkan kuantitas produk yang terjual sebesar Rp. 0,019. Dan sebaliknya


Tanda (+) menandakan arah hubungan yang searah, sedangkan tanda (-) menunjukkan arah hubungan yang berbanding terbalik antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).



Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen (suku bunga).

Persamaan regresi di atas selanjutnya akan diuji apakah memang valid untuk memprediksi variabel dependen. Dengan kata lain, akan dilakukan pengujian apakah suku bunga benar-benar bisa mempengaruhi permintaan kredit.

Menguji signifikansi konstanta pada model linier (a)

Perhatikan hipotesis berikut ini :

H0 = Koefisien regresi α tidak signifikan
H1 = Koefisien regresi α signifikan

Dalam tabel Coefficients diperoleh nilai Sig. sebesar 0,015 dibandingkan dengan taraf signifikansi (α = 5%) 0,05 maka :

Sig.           α                                         T-hitung          T-tabel
0,015  <  0,05              atau                 3,215         <    4,30

Karena nilai Sig.> α maka disimpulkan untuk menerima H0, yang berarti koefisien regresi α adalah tidak signifikan (cara yang lainnya dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel). Jika t hitung > t tabel maka disimpulkan untuk menolak H0, artinya keofisien regresi α tidak signifikan (begitu juga sebaliknya).





Menguji signifikansi koefisien regresi variabel tingkat harga (b1)

Perhatikan hipotesis berikut ini :

H0 = Koefisien regresi tingkat inflasi tidak signifikan
H1 = Koefisien regresi tingkat inflasi signifikan

Dalam tabel Coefficients diperoleh nilai Sig. sebesar 0,000 dibandingkan dengan taraf signifikansi (α = 5%) 0,05 maka :

Sig.           α                                         T-hitung          T-tabel
0,000  <  0,05              atau                 -2,111      >     4,30

Karena nilai Sig. > α maka disimpulkan untuk menerima H0, yang berarti koefisien regresi tingkat inflasi adalah tidak signifikan (cara yang lainnya dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel). Jika t hitung > t tabel maka disimpulkan untuk menolak H0, artinya keofisien regresi tingkat inflasi signifikan (begitu juga sebaliknya).
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment